Teks dongeng dan teks anekdot dalam hal ini merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun sama-sama berupa teks, dalam hal ini keduanya memiliki perbedaan mandasar.
Pengertian Teks Dongeng
Dongeng adalah salah satu format sastra yang populer baik di dalam dan di luar negeri, yang dimana ceritanya hanyalah imajinasi atau tidak benar-benar terjadi. Dongeng diandalkan dapat menyerahkan nilai moral, edukasi, pendidikan, arti tersirat di balik masing-masing untaian kisah dongeng.
Ciri-Ciri Teks Dongeng
- Diceritakan dengan alur yang sederhana.
- Alur cerita singkat dan cepat.
- Tokoh yang ada tidak diceritakan secara detail.
- Peristiwa yang ada di dalamnya kebanyakan fiktif atau khayalan.
- Ditulis dengan gaya pencitraan secara lisan.
- Lebih menekankan pada bagian isi atau peristiwa.
Struktur Dongeng
Berikut ini terdapat sejumlah struktur dongeng, terdiri atas:
- Pendahuluan
Pernyataan umum, kalimat pendahuluan untuk mengawali dongeng.
- Kejadian atau peristiwa dalam dongeng
Kejadian-kejadian yang dibentuk secara kronologis.
- Penutup
Suatu pengakuan umum.
Kalimat yang tidak jarang digunakan, contohnya Mereka hidup bahagia selamanya. Komentar umum tentang kebajikan yang bisa menaklukan durjana atau pesan moral lainnya.
Jenis-Jenis Teks dongeng
Teks dongeng memiliki beberapa jenis, yang antara lain yaitu:
- Mite itu merupakan salah satu bentuk dongeng yang menceritakan mengenai hal-hal gaib seperti cerita dewa, hantu, peri dan hal-hal gaib lainnya.
- Sage ialah cerita dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan, keperkasaan dan kesaktian dari seseorang tokoh.
- Fabel merupakan bentuk dongeng yang tokoh utamanya ialah hewan yang memiliki perilaku seperti manusia.
- Legenda ialah dongeng yang menceritakan tentang peristiwa atau kejadian atau asal-usul dari suatu tempat atau benda.
- Cerita jenaka merupakan cerita yang berisi tentang kejadian-kejadian lucu yang menghibur siapa saja yang menontonnya.
- Cerita pelipur lara merupakan cerita yang biasanya digunakan untuk menjamu tamu dan menggunakan media seperti wayang dan alat lainnya.
- Cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-nasihat.
Unsur Intrinsik Dalam Dongeng
Berikut ini terdapat beberapa unsur intrinsik dalam dongeng, terdiri atas:
- Tema
Tema adalah masalah inti yang merupakan dasar untuk sebuah cerita. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mendapatkan tema dalam cerita, pembaca harus membaca cerita untuk menyelesaikan. Tema cerita rakyat akan terkait dengan pengalaman hidup. Biasanya cerita rakyat tema mengandung unsur-unsur alam, peristiwa sejarah, sihir, dewa, misteri, hewan, dll
- Latar Belakang Atau Pengaturan Pada Dongeng
Latar belakang informasi tentang waktu, suasana, dan juga lokasi di mana cerita rakyat berlangsung.
- Lokasi latar belakang atau tempat
Lokasi latar belakang informasi tentang cerita yang menjelaskan di mana cerita berlangsung. Sebagai contoh pengaturan lokasi cerita di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di surga, dll.
- Latar Waktu
Waktu latar belakang saat peristiwa dalam dongeng, sebagai contoh pagi, di zaman kuno, pada malam hari, bertahun-tahun, saat matahari terbenam dll.
- Latar Belakang Suasana
Informasi latar belakang bahwa Suasana adalah suasana dalam hal tempat dongeng. Misalnya, latar belakang adalah suasana kehidupan masyarakat hidup dalam damai dan kemakmuran, orang hidup dalam ketakutan karena kejam, hutan raja menjadi ramai setelah Purbasari tinggal di sana, dll.
- Tokoh
Tokoh merupakan pemeran pada sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, para dewa dll.
Dengan penokohan sifatnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Karakter utama (biasanya protagonis) yang menjadi tokoh sentral dalam cerita
Angka-angka ini berperan dalam sebagian besar seri cerita, dari awal hingga akhir cerita. Secara umum, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kualitas yang baik. Akan Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menemukan karakter utama diceritakan lucu, unik atau bahkan jahat.
- Lawan yang menonjol (biasanya antagonis)
Antagonis dalam arti karakter yang selalu berlawanan dengan protagonis. Secara umum, antagonis ditampilkan sebagai tokoh “hitam”, angka itu adalah kejahatan.
- Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis pemain pembantu.
Dengan cara menunjukkan penokohan karakter dibagi menjadi dua, yaitu:
- Yaitu sosok karakter langsungdikenali pembaca karena telah dijelaskan oleh penulis
- Secara tidak langsungkarakter segera dikenali bahwa pembaca karakter untuk menarik kesimpulan sendiri dari dialog, latar belakang suasana, perilaku, penampilan, lingkungan, dan aktor-aktor lain.
- Alur
Sebuah urutan kejadian dalam cerita rakyat yang. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian acara yang selama pengenalan (Pembukaan), sementara pengembangan, sementara perselisihan (konflik), ketika kesudahan (rekonsiliasi), dan tahap terakhir adalah waktu penyelesaian. Secara umum, aliran dibagi menjadi tiga jenis:
- Alur maju
- Alur mundur
- Alur campuran
- Sudut Pandang
Sudut pandang adalah bagaimana penulis menempatkan dirinya dalam cerita, atau dengan kata lain dari titik di mana penulis melihat cerita. Sudut pandang telah pernanan sangat penting untuk kualitas cerita. Sudut pandang umumnya dibagi menjadi dua :
- Sudut pandang orang pertama:Penulis bertindak sebagai orang pertama yang bisa menjadi karakter utama dan karakter tambahan dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga:Penulis adalah luar cerita dan tidak terlibat secara langsung dalam cerita. Penulis menjelaskan karakter dalam cerita dengan menyebutkan nama karakter atau orang ketiga mengatakan bahwa “dia, mereka”.
- Amanat atau Pesan Moral
Adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dan mengatakan bahwa pembaca mendapat pelajaran dari cerita.
- Majas (Gaya Bahasa)
Gaya bahasa merupakan diaolog yang di gunakan dalam dongeng tersebut.
Contoh Teks Dongeng
Semut dan Kepompong
Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. “Hu..huu…betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu..” sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata “Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata sang Semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
“Tolong…tolong….aku terjebak di lumpur hidup..tolong”, teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, “Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?” si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
“Siapa kau?” tanya si Semut galau. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina” jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. “Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah”. Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
Anak Pengembala dan Srigala
Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.
Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.
Anak Penggembala dan SerigalaTuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, “Serigala, serigala!”
Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.
Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, “Serigala! serigala!”, kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, “Serigala! serigala!” Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. “Dia tidak akan bisa menipu kita lagi,” kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.
Pembohong tidak akan pernah di percayai lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.
Pengertian Teks Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
- Lebih dekat dengan perumpaaan tentang dongeng.
- Menampilkan karakter hewan dan figur manusia yang pada umumnya berhubungan dengan kenyataan “realita”.
- Bersifat humor atau lelucon.
- Memiliki tujuan tertentu “mengkritik”.
- Ditujukan untuk orang penting.
- Bersifat menggelitik dimana pembacanya akan merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
Struktur Teks Anekdot
- Abstraksi merupakan bagian awal paragraf yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi teks anekdot tersebut.
- Orientasi merupakan suasana pada awal kejadian cerita.
- Event merupakan bagian yang menceritakan rangkaian kejadian dari suatu peristiwa.
- Krisis merupakan masalah utama yang ada dalam sebuah teks anekdot.
- Reaksi merupakan cara menyelesaikan masalah yang timbul di dalam krisis.
- Koda merupakan perubahan yang terjadi pada tokoh.
- Re-Orientasi merupakan penutup atau bagian akhir dari teks anekdot.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Kaidah kebahasaan tersendiri yang berupa:
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
- Menggunakan kata penghubung.
- Menggunakan kata kerja.
- Urutan peristiwa berdasarkan waktu.
- Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
Jenis-jenis teks anekdot
Setiap teks pasti mempunyai berbagai jenis. Ya, seperti halnya teks anekdot. Teks anekdote bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis mulai dari berdasarkan sifat peristiwanya yang dibagi menjadi anekdot nonfiksi dan anekdot fiksi. berdasarkan tokohnya, anekdot dibagi menjadi tiga yaitu anekdot tokoh terkenal, anekdot sufi, dan anekdot binatang. Sedangkan berdasarkan tujuannya anekdote dibagi menjadi tiga yaitu anekdot kritik, anekdot nasihat dan anekdot hiburan
1. Anekdot Berdasarkan Sifat Peristiwa
- Anekdote Nonfiksi
Anekdot nonfiksi yaitu teks anekdot yang berisi atau menceritakan tentang peristiwa nyata antara tokoh dengan latar belakang sebenarnya. Tetapi, untuk membuktikan bahwa sebuah anekdot berasal dari kisah nyata atau tidak memang sangat sulit, meskipun sulit tetapi bukan berarti teks anekdot nonfiksi itu tidak ada. Misalnya saja pengalaman lucu dalam kehidupan sehari – hari bisa diceritakan kembali sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
- Anekdot Fiksi
Anekdot Fiksi yaitu teks anekdot yang berisi atau menceritakan tentang kisah fiksi atau khayal. Dalam teks anekdot fiksi ini menggunakan tokoh rekaan dan latar rekaan. Tetapi terkadang juga terdapat teks anekdot dengan tokoh yang asli, tetapi latar yang digunakan bersifat fiktif dan sebaliknya, terkadang terdapat latar yang asli, tetapi menggunakan tokoh yang digunakan bersifat fiktif.
2. Anekdot Berdasarkan Tokoh
- Anekdot tokoh terkenal nonfiksi yaitu teks anekdot yang dibuat dengan sumber dari kisah – kisah nyata dengan tokoh – tokoh terkenal, anekdot ini biasanya diceritakan sendiri oleh tokoh yang bersangkutan atau orang lain yang mengetahui kejadian yang sebenarnya.
- Anekdot tokoh terkenal fiksi yaitu anekdot yang menceritakan tentang tokoh terkenal yang merupakan rekaan dari pengarangnya. tokoh yang ada di dalam cerita ini bisa diambil dari tokoh film, tokoh novel, bahkan tokoh dongeng
- Anekdot sufi yaitu anekdot yang berisi tentang kisah – kisah sufi atau tokoh agama. Anekdot sufi menceritakan tentang pengalaman – pengalaman sehari – hari dari seorang sufi. Sedangkan sufi yang diceritakan dalam teks anekdot ini bersifat nonfiksi bisa juga fiksi.
- Anekdot binatang yaitu teks anekdot yang isi dari ceritanya menggunakan tokoh seekor binatang. Tetapi, anekdot ini mengumpamakan binatang seperti layaknya manusia. dalam anekdot ini binatang bisa berbicara dan berfikir layaknya seperti manusia. Anekdot ini sering digunakan untuk menceritakan nilai – nilai dalam kehidupan. Tetapi, anekdot ini juga bisa berisi tentang mengkritik seseorang.
3. Anekdot Berdasarkan Tujuan
- Anekdot Kritik yaitu anekdot yang bertujuan untuk mengkritik seseorang atau suatu kelompok. Biasanya, anekdot kritik lebih sering digunakan untuk mengkritik pemerintah pada suatu negara. Bahkan, aneksdot kritik ini juga dapat ditujukan kepada siapapun.
- Anekdot Nasihat yaitu anekdot yang ditulis dengan tujuan menasehati. dalam anekdot nasihat ini terkandung beberapa nilai – nilai kehidupan
- Anekdot Hiburan yaitu anekdot yang bertujuan untuk menghibur banyak orang. Anekdot ini sering digunakan untuk sekedar bercanda. Anekdot hiburan juga biasa digunakan untuk menjalin keakraban antara pembicara dengan pendengar
Contoh Teks Anekdot
Kesetrika
Suati hari yang panas, datanglah seorang pria ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter : “Kenapa telinga Anda pak?”
Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “Oh begitu, saya paham keluhan Anda, terus telinga yang kanan kenapa?”
Pasien : “Nah itu dok, si bego itu nelpon lagi.”
Bagian-bagian struktur dari teks diatas (Kesetrika) adalah :
- Abstraksi : Suatu hari yang panas
- Orientasi : Datanglah seorang pria ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar
- Krisis : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika pakaian saya, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering, karena reflek, seketika itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
- Reaksi : “Oh begitu, saya paham keluhan Anda, terus telinga yang kanan kenapa?”
- Koda : “Nah itu dok, si bego itu nelpon lagi.”
Bodrex
Suatu hari pada bulan puasa, ada seorang nenek sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit, dengan panik si nenek itu pun langsung meminum obat bodrex yang ada dirumahnya, cucunya pun melihat kejadian tersebut langsung bertanya.
Cucu : “Nenek kan lagi puasa, kenapa minum obat?”
Nenek : “Itulah okenya bodrex, bisa diminum kapan saja !!!”
Bagian-bagian struktur dari teks diatas (bodrex) adalah :
- Abstraksi : Suatu hari pada bulan puasa
- Orientasi : Seorang nenek sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit
- Krisis : Dengan panik si nenek itu pun langsung meminum obat bodrex yang ada dirumahnya
- Reaksi : Nenek kan lagi puasa, kenapa minum obat
- Koda : Si nenek pun menjawab, “Itulah okenya bodrex, bisa diminum kapan saja !!!”
Demikianlah pembahasan mengenai Teks Dongeng dan Teks Anekdot: Contoh, Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, Unsur, Kaidah semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: