Uji Validitas adalah

Uji Validitas – Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Cara dan Kegunaan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Validitas yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli jenis, cara dan kegunaan, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Uji Validitas

Pengertian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi.


Dalam sebuah penelitian memiliki tujuan yakni suatu kebenaran, dalam usaha soal validitas merupakan aspek yang sangat penting. Kebenaran hanya bisa diperoleh dengan instrument yang valid. Maka dikatakan validitas merupakan esensi kebenaran hasil dari penelitian. Validitas dipandang sebagai konsep yang paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam tiap penelitian selalu dipertanyakan validitas alat yang digunakan. Oleh karena itu membuat instrument yang valid harus mendapat perhatian setiap peneliti.


Suatu alat pengukur dikatakan valid, apabila alat itu mengukur apa yang perlu diukur oleh alat tersebut misalnya mengukur berat suatu benda dengan menggunakan timbangan. Beberapa jenis validitas yang ada dalam suatu penelitian ialah sebagai berikut.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Audit Sistem Informasi


Pengertian Validitas Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa validitas menurut para ahli, terdiri atas:


  1. Menurut Gronlund dan Linn (1990)

Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.


  1. Menurut Anastasi (1990)

Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut; “What the test measure and how well it does”.


  1. Menurut Arikunto (1995)

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.


  1. Menurut Sukadji (2000)

Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.


  1. Menurut Azwar (2000)

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian, Komponen Dan Fungsi XAMPP Lengkap Dengan Penjelasannya


Jenis-Jenis Validitas

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis validitas, terdiri atas:


  • Validitas Isi

Validitas Isi merupakan bahwa isi atau bahan yang diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang yang diuji. Jika misalnya kita uji bahan yang ada diluar yang dipelajari maka tes itu tidak memiliki validitas isi. Misalnya menguji kemampuan bahasa Inggris, maka yang perlu dites ialah structure, grammar, vocabulary, reading, writing, listening, bahkan sampai dilakukan tes conversation dan pronouncation.


Jadi, validitas isi diperoleh dengan mengadakan samling yang baik yakni memilih item-item yang representative dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang kita selidiki. Kesulitan yang biasanya dihadapi berkenaan dengan validitas isi ialah bahwasanya pilihan item yang digunakan biasanya bersifat subjektif yakni berdasarkan logika dari peneliti itu sendiri, untuk itu perlu ada kesesuaian tentang keseluruhan bahan dengan pilihan-pilihan item yang representatif.


  • Validitas Prediktif

Jenis validitas ini merupakan adanya kesesuaian antara ramalan ( prediksi ) tentang perilaku seseorang dengan perilaku yang nyata. diharapkan suatu tes memiliki nilai prediktif yang tinggi artinya bahwa apa yang diprediksikan oleh tes tentang perilaku seseorang memang terbukti dilakukan oleh seseorang tersebut.


Alat pengukur yang dibuat oleh peneliti sering kali dimaksudkan untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dalam penelitian sosial cukup sering terjadi para peneliti bermaksud untuk memprediksi apa yang akan terjadi nantinya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Semantik Adalah


  • Validitas Konstruk

Ada sifat-sifat yang tidak langsung tampak perwujudannya dalam kelakuan manusia, misalnya kepribadian seseorang. Kepribadian terdiri dari berbagai komponen dengan tes kepribadian kita ingin mengetahui aspek-aspek manakah yang sebenarnya kita ukur. Dengan teknik statistik yang disebut analisa faktor dapat diselidiki berbagi komponen kepribadian tersebut, sehingga tes itu dapat disusun berdasarkan komponen itu. Tes yang demikian ini dikatakan memiliki validitas konstruk.


Validitas konstruk digunakan apabila kita menyasikan apakah gejala yang dites benar-benar hanya mengandung satu dimensi. Bila ternyata gejala tersebut mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas tes itu diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini ialah bahwa kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur dengan tes itu.


  • Validitas Eksternal

Didalam sebuah penelitian sosial sudah cukup banyak alat pengukur yang diciptakan oleh para peneliti untuk mengukur gejala sosial dam alat pengukur tersebut sudah memiliki validitas. Validitas eksternal jenis validitas yang diperoleh dengan cara mengorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa alat ukur yang sudah valid.


Misalnya untuk mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka harapan hidup dengan angka kematian bayi, apabila kedua angka tersebut berkorelasi secara signifikan maka kedua jenis pengukuran itu telah memiliki validitas eksternal.


  • Validitas Budaya

Validitas budaya atau lebih tepatnya validitas antar budaya sangat penting bagi penelitian yang dilakukan di negara suku bangsanya sangat bervariasi. Selain itu penelitian yang dilakukan sekaligus di beberapa negara dengan alat ukur yang sama juga akan menghadapi problem validitas budaya. Suatu alat pengukur yang sudah valid untuk penelitian di suatu negara, belum tentu akan valid jika digunakan di negara lain yang memiliki budaya yang berbeda.


  • Validitas Rupa

Untuk jenis validitas ini berbeda dengan jenis-jenis validitas yang telah diungkapkan diatas. Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur, namun hanya menunjukkan bahwa dari segi rupanya suatu alat ukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Komunikasi Daring


Validitas ini sangat penting dalam segi pengukur dalam kemampuan individu, seperti hal dalam pengukuran kecerdasan, bakat dan keterampilan. Hal ini juga disebabkan dalam pengukuran aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur akan menentukan sejauh mana minat orang di dalam menjawab soal-soal atau pertanyaan dalam alat ukur.


Cara Menentukan Validitas

Berikut ini terdapat beberapa cara menentukan validitas, terdiri atas:


1. Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Rumus

Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

 Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Rumus

 

rxy = koefisien korelasi

N      = jumlah responden uji coba X         = skor tiap item

Y     = skor seluruh item responden uji coba


Untuk menginterpretasikan tingkat validitas, maka koefisien korelasi dikategorikan pada criteria sebagai berikut:

Kriteria Validitas Instrumen Tes

Nilai r Interpretasi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan df= N-2. Jika rhitung □ rtabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikansi yang dipakai.


Contoh soal:

Diketahui data hasil angket motivasi belajar sebagai berikut:

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011

No. Item No. Item Jumlah Skor (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28
4 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26
∑X 30 26 21 31 25 26 30 17 28 27
∑Y 261

Tabel Penolong untuk Mengetahui Validitas Kuesioner Item No 1

N X Y X2 Y2 XY
1 2 30 4 900 60
2 2 21 4 441 42
3 4 28 16 784 112
4 3 30 9 900 90
5 4 21 16 441 84
6 1 21 1 441 21
7 4 26 16 676 104
8 2 29 4 841 58
9 4 29 16 841 116
10 4 26 16 676 104
30 261 102 6941 791

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian Dan Fungsi Media Access Control Menurut Badan IBM


Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:


Masing-masing soal item 1-10 yang akan diuji validitas dimasukan pada rumus dibawah ini:


Uji validitas untuk item no 1:

Uji validitas

rxy     = ——.

rxy = 0,203


Dari perhitungan diatas, diperoleh hasil r hitung = 0,203. Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment pada taraf significant dengan df = 8, taraf signifikansi 5% = 0,632 dan taraf signifikansi 1% = 0,765. Jika r hitung > r tabel taraf sig 1% > r tabel taraf sig 5% maka dapat dinyatakan valid dan sebaliknya, maka pada perhitungan item no 1 dinyatakan tidak valid r hitung < r tabel (0,203<0,632<0,765).


Catatan: untuk perhitungan item no 2-10 caranya sama seperti diatas.


2. Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Software MS Exel

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut :

  1. Input data hasil angket instrumen dalam worksheet (lembar kerja)
  2. Pada kolom paling kanan, jumlahkan skor setiap responden dengan menggunakan fungsi yang ada di excel, menggunakan syntax/perintah [=sum(range cell)].

Range cell diisi dengan rentang sel mulai dari item soal pertama sampai dengan item soal terakhir instrumen angket.

  1. Pada baris paling bawah, untuk setiap kolom item butir soal kita hitung nilai korelasi pearson dengan fungsi excel yang memiliki syntax [=pearson(array cell1; array cell2)].

Array cell1 berisikan rentang sel item soal yang akan dihitung dan array cell2 berisikan rentang sel jumlah skor sebagaimana yang telah dihitung sebelumnya.

  1. Pada baris setelah korelasi pearson, cari nilai t-hitung dengan mendefinisikan sebuah fungsi di excel hasil interpretasi terhadap rumus t, syntax-nya dapat dituliskan sebagai [=SQRT(n- 2)*rxy/SQRT(1-rxy^2)].

nilai n diisi dengan jumlah responden instrumen angket dan nilai rxy diisi dengan nilai korelasi yang telah dihitung pada baris sebelumnya.

  1. Nilai t-tabel dapat kita hitung menggunakan fungsi excel dengan menuliskan syntax [=tinv(probability;degree of freedom)]. Probability diisi dengan taraf signifikansi yang kita inginkan, misalnya jika kita menggunakan alpha=0,05 dengan dua arah, dan degree of freedom diisi dengan derajat kebebasan yang nilainya = n-2.
  2. Penentuan signifikansi validitas dapat menggunakan perintah yang kita tulis pada baris dibawah perhitungan t-hitung yaitu [=IF(p>q;”valid”;”tdk valid”)].

p berisikan nilai t-hitung dan q nilai t-tabel.

  1. Hasilnya adalah sebagai berikut:
No. Urut Item No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28

4 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26
rxy 0.20 0.40 0.64 0.33 0.31 0.14 0.81 0.36 0.16 0.44
t 0.59 1.22 2.33 1.00 0.9 0.39 3.90 1.09 0.46 1.40
t tabel 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22
Ket Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk

Kelebihan dari metode perhitungan validitas dengan excel ini adalah kepraktisannya dalam melakukan perubahan data item instrumen angket dan kita dapat menghitungnya dan mendapatkan hasil dengan cepat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 100 Pengertian Dan Cara Kerja Protokol Jaringan Komputer


3. Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan SPSS

Contoh: Suatu variabel penelitian terdiri dari 10 butir pertanyaan yang disusun dalam angket, seperti pada data dibawah ini:


HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011

No Nama No. Item Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Fauzi 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 30
2 Andi Wicahyanto 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 21
3 Irma Trisna Wati 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 28
4 Lugas Agita Apik 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 30
5 Muhamad Alit Setiaji 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 21
6 M. Ginanjar Fauzi 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 21
7 M. Ivan Alma’nawi 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 26
8 M. Miftach M 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 29
9 M. Zidninur 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 29
10 Nurma Saniatul 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

  1. Memasukkan data ke spss
  • Klik file – New – Data
  • Klik Variabel View (Kanan bawah)
  • Ketikkan nama b1,b2, dst pada kolom NAME, serta No.1, No.2, dst. pada kolom LABEL

Validas SPSS

  • Klik DATA VIEW pada sudut kiri bawah di lembar kerja SPSS
  • Ketikkan nilai-nilai jawaban pertanyaan angket dan nilai totalnya seperti dalam gambar berikut ini

lembar kerja SPSS


  1. Menyimpan data

Klik file – save kemudian berikan nama orientasi kognitif pada data tersebut.


  1. Pengolahan data

Dalam melakukan analisis data akan sangat lebih baik jika kita melakukan analisis data pada tiap faktor. Dalam contoh ini akan kita lakukan analisis terhadap faktor 1 (Orientasi kognitif), dalam mana datanya adalah nomor item 1 – 10.


  • Klik menu ANALYZE → Correllate → Bivariat

Klik menu ANALYZE → Correllate → Bivariat

  • Blok seluruh nomor item dan totalnya, kemudian klik , lalu pada bagian Corelation Coefficient klik PEARSON atau SPEARMAN, lalu klik OK untuk memperoleh hasil/output.

orelation Coefficient klik PEARSON atau SPEARMAN

Corelation Coefficient klik PEARSON atau SPEARMAN

  • Outputnya adalah sebagai berikut:

Correlations

CorrelationsCorrelations 1

 


  1. Menentukan Item-item yang Valid

 

Untuk menentukan item-tem mana yang valid dapat dilakukan dengan beberapa langkah:

  • Tentukan df, df=N-2. Karena dalam contoh ini N=10, maka df=8.
  • Cari nilai r dengan taraf signifikansi 5% dengan df 8 pada tabel Nilai r Product Moment. Dengan df 8 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai r= 0.632 dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai r=0,765
  • Lihat nilai Significant (2-tailed) pada hasil diatas. Jika nilai hitung

> Nilai r sig 1% > nilai r sig 5% (nilai hitung > 0,765 > 0,632) maka item valid dan sebaliknya.

  • Sehingga dalam contoh kasus diatas tidak ada item yang valid

Kegunaan Validitas

Berikut ini terdapat beberapa kegunaan validitas, terdiri atas:


  1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas
  2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan
  3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas
  4. Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang dianggap tidak relevan
  5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut

Demikianlah pembahasan mengenai Uji Validitas – Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Cara semoga dengan andanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂