Dinding Sel

Definisi Sel

Dinding Sel – Pengertian, Ciri, Komponen, Fungsi Dan Pembentukan – Sel terdiri dari organel-organel sel yang masing-masing memiliki tugas khusus. Salah satu organel sel yang memiliki tugas yang tak kalah penting tersebut adalah Dinding sel. Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap tekanan mekanik.

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan protista kebanyakan tidak memiliki dinding sel.

Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.

Dinding-Sel

Sesuai dengan arti dari Metabolisme Sel itu sendiri, bahwa kajian darimatakuliah ini adalah mengenai aktivitas metabolisme yang terjadi dalam sel. Pembahasan tersebut berkenaan dengan struktur, komponen penyusun dari organel tersebut, fungsi, dan mekanisme kerja, khusunya pada Dinding sel, maka makalah ini disusun dengan tujuan meningkatkan pemahanan mahasiswa tentang Metabolisme yang terjadi di Dinding Sel.

Di biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan ialah unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melancarkan semua aktivitas kehidupan serta sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berjalan di dalam sel. Umumnya makhluk hidup tersusun arah sel tunggal, atau dianggap organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba.

Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dri banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun arah lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semuanya organisme berasal dari laba pembelahan satu sel. Misalnya, tubuh bakteri berasal untuk pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus bermula dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan musgo jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian pola organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada body jantung yang merupakan periode dari sistem organ peredaran darah pada tubuh orang. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.

Sel terkecil yang dikenal manusia yaitu bakteri Mycoplasma dengan size 0, 0001 sampai zero, 001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang dapat dilihat dengan mata secara langsung tanpa menggunakan alat ialah telur ayam yang belum dibuahi. Selain itu, sebagian besar sel berdiameter antara 1 hingga 100 µm (0, 001–0, 1 mm) sehingga cuma bisa dilihat dengan mikroskop.

Dinding Sel

Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel utk membesar. Dinding sel ialah ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun sistem penyusun dan kelengkapannya bertentangan.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak lalu berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal sekarang berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan suport, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan guna sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

Dinding rumah terbuat untuk berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian lebih besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, serta lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida simple (gula). racun.

Sistem Sel

Semuanya sel dibatasi oleh salahsatu membran yang disebut schwingkörper plasma, sementara daerah pada dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, berisi DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel mempunyai struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam penciptaan protein yang akan dipakai sebagai katalis pada penjuru reaksi kimia dalam sel tersebut.

Setiap organisme tersusun atas salah satu untuk dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel di sini. dibedakan berdasarkan posisi GENETICS di dalam sel; segenap besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota bukan memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang punya sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.

Sel Prokariota

Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, expert, ‘sebelum’ dan karyon, ‘biji’), tidak ada membran yang memisahkan DNA dari periode sel lainnya, dan wilayah tempat DNA terkonsentrasi pada sitoplasma disebut nukleoid. Lebih banyak prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran tipis (berdiameter 0, 7–2, zero µm dan volumenya sekeliling 1 µm3) serta biasanya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur yang lain.

Sel Eukariota

Tidak seolah-olah prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, ‘sebenarnya’ serta karyon) memiliki nukleus. Dimension sel eukariota biasanya 12 hingga 100 µm, 10 kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota merupakan daerah di antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari moderate semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya memiliki organel-organel dengan bentuk kemudian fungsi terspesialisasi serta segenap besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi akibat satu lapis membran, tetapi ada pula yang dibatasi oleh dua membran, seperti nukleus.

Dinding Sel Tumbuhan

Salah satu ciri yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah adanya dinding sel. Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa dinding sel terdiri atas dinding primer dan dinding sekunder, diantara dinding primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel tetangganya, terdapat lamella tengah. Lamella tengah merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersama-sama untuk membentuk jaringan dan oleh sebab itu dijumpai diantara dinding sel-sel primer yang berdekatan.

Baca Juga : Ganggang (Alga) Adalah

Fungsi Dinding Sel

Dinding sel memiliki berbagai fungsi diantaranya

  1. Mempertahankan/menentukan bentuk sel.
  2. Mendukung dan memberi kekuatan secara mekanik (memungkinkan tanaman untuk tumbuh tinggi, dll).
  3. Mencegah membran sel pecah dalam medium hipotonik atau tekanan turgor.
  4. Mengontrol laju dan arah pertumbuhan sel serta mengatur isi sel.
  5. Bertanggung jawab pada struktur bentuk tumbuhan dan mengontrol morfogenesis tanaman.
  6. Memiliki peran metabolisme.
  7. Memberi perlindungan fisik dari serangan serangga dan pathogen.
  8. Penyimpanan karbohidrat yang merupakan salah satu komponen dinding selyang dapat digunakan kembali dalam proses metabolisme lainnya. Jadi, di satu sisi dinding sel berfungsi sebagai gudang penyimpanan untuk karbohidrat.
  9. Sebagai produk ekonomis, dimana dinding sel sangat penting untuk menghasilkan produk-produk seperti kertas, serat, serat kayu,sumber energy, papan dan bahkan sebagai bahan dasar dalam produk makanan diet kita.
  10. Tabung untuk trasportasi jarak jauh.
  11. Kegiatan fisiologis dan biokimia pada dinding sel berperan untuk komunikasi antar sel-sel.

Komponen Dinding Sel Tumbuhan

Komponen utama dinding sel tumbuhan adalah polisakarida yang terdiri atas tiga tipe utama yaitu Selulosa, Hemiselulosa, Polisakarida pektat.

struktur-dinding-sel-tumbuhan

Gambar 1. Struktur Dinding Sel Tumbuhan

  • Selulosa

Selulosa pada kayu kurang lebih 45% dari berat keringnya, sedangkan pada kapas kurang lebih 98%. Selulosa adalah polimer lurus yang terdiri atas unit-unit glukosa yang membentuk rantai yang saling berhubungan melalui ikatan glikosida (3 1-4. Satu molekul selulosa terdiri atas 8.000-15.000 unit glikosa. Dalam satu mikrofibril, setiap rantai glukosa membentuk ikatan hidrogen dengan rantai glukosa yang ada didekatnya sehingga secara struktural mikrofibril menjadi lebih stabil.

Baca Juga : Taksonomi Tumbuhan

Strukur-molekul-selulosa

Ikatan-Hidrogen

  • Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan molekul heteropolimer yang bercabang-cabang. Keberadaannya terdiri atas berbagai macam gula dan asam uronat, gula heteropolimer pentosa (arabinosa, xylosa), heksosa (manosa dan galaktosa) (Gambar 5.12).

berbagai jenis molekul gula

Gambar 4. Berbagai jenis molekul gula

Berbagai jenis hemiselulosa mempunyai dua ciri struktur yang sama, yaitu :

  1. Satu tulang punggung yang terdiri atas ikatan b 1-4
  2. Rantai samping yang pendek, misalnya glukomannan.

Beberapa hemiselulosa diberi nama xylan, arabinok xylan, glukomannan, galaktomannan, dan xyloglukan. Dari nama tersebut, mencerminkan strukturnya (Gambar 4.15).

galaktoglukomanan

 

Xylan

Arabinogalaktan

Gambar 5. Struktur berbagai molekul hemiselulosa (Thorpe, 1984)

  • Pektin

Pektin adalah suatu famili dari polisakarida dan memiliki struktur yang sangat bervariasi. Satu ciri utama yang dimilikinya adalah adanya gugus asam yang disebabkan oleh adanya residu asam glukoronat dan galaktoronat. Hemiselulosa berfungsi melapisi mikrofibril sekaligus sebagai perekat. Pektin mempunyai struktur yang sangat bervariasi dengan ciri utama adanya gugus asam yang merupakan residu asam glukoronat dan galaktoronat (Gambar 6).

Baca Juga : Perkembangan Embrio

struktur pektin

Gambar 6. Struktur Pektin, Thorpe 1984.

  • Protein Non Struktural

Dinding sel tumbuhan juga mengandung komponen-komponen non polisakarida, yaitu berupa protein-protein struktural yang kaya dengan hidroksi prolin yaitu sekitar 25%. Diduga bahwa, fungsi dari protein tersebut adalah dalam pengorganisasian dinding sel.

  • Lignin dan Kutin

Selain itu, terdapat plastik biologi, yaitu lignin dan kutin. Lignin biasanya mengisi dinding sekunder dan menyebabkan dinding menjadi kaku. Lignin dibentuk dari hasil polimerisasi prekuersor lignin. Lignin berfungsi sebagai bahan pengisi dinding sel. Ada tiga tipe prekuersor lignin, yaitu (i) Coumaril alkohol (R1=H dan R2=H); (ii) Cineferil alkohol =H dan R2=OCHs); dan (iii) Synapyl alkohol (R1=OCH3 dan R2=OCH3).

Kutin biasanya terdapat pada permukaan dinding sel dan berfungsi agar permukaan sel resisten terhadap dehidrasi dan juga sebagai proteksi sel terhadap luka. Struktur kitin belum jelas, namun ia mengandung asam lemak hidroksi (C16-C18) yang terikat secara kovalen satu dengan yang lain melalui ikatan ester.

  • Mikrofibril

Dinding primer tersusun atas selulosa, yaitu suatu polimer p-glukosa dengan ikatan p 1-4. Kurang lebih 8.000¬15.000 gugus p-glukosa secara bersama-sama membentuk satu rantai selulosa. Kurang lebih 40-70 tantai molekul selulosa terdapat dalam kelompok-kelompok yang sejajar membentuk mikrofibril. Mikrofibril-mikrofibril saling berkelompok membentuk mikrofibril dengan diameter ± 0,5 ¡1 dan tampak dengan mikroskop cahaya (Thorpe, 1984). Di dalam dinding sel, mikrofibril dilapisi oleh hemiselulosa yang selanjutnya dihubungkan ke hemiselulosa lain oleh pektin dan polisakarida lain (Albert et al., 1983).

mikrofibril

Pada dinding primer, mikrofibril-mikrofibril tersusun erat dan letaknya tersebar (Gambar 4.20). Ruang-ruang di antara mikrofibril diisi oleh air, protein dan bahan dinding sel lain, yaitu hemiselulosa dan pektin. Mikrofibril-mikrofibril tersebut bersifat lentur dan dapat memanjang. Kandungan hemiselulosa tinggi dan selulosa rendah. Dinding primer adalah struktur yang pertama dibentuk dan diletakkan pada lamella tengah.

Baca Juga :  Sel Prokariotik

Dinding sekunder terutama terdiri atas selulosa. Pada beberapa sel terdapat pektin. Lapisan terluar dinding sel sekunder terdapat lignin, kutin, dan suberin. Lignin terdiri atas tiga macam yaitu koniferin alkohol, senafil alkohol, dan kumoril alkohol. Kutin merupakan rentai karbohidrat dengan jumlah atom C antara 21-35. Lilin adalah ester asam lemak dengan alkohol.

Dinding-Sel-primer

Gambar 8. Dinding sel primer (a), Dinding sel sekunder (b)

Pada dinding primer, mikrofibril tersebar dalam suatu matriks , bersifat lentur, dan memanjang bersama-sama dengan pemanjangan protoplasma, kadar hemiselulosa tinggi dan hemiselulosa relatif rendah. Dinding primer merupakan struktur yang pertama kali diletakkan pada lamella tengah. Pada dinding sekunder, mikrofibrilnya tersusun sejajar, kaku dan tidak dapat memanjang, kadar hemiselulosa relatif rendah dan selulosanya lebih banyak. Dinding sekunder dibentuk setelah sel mencapai ukuran yang maksimum. Dinding sekunder merupakan suatu struktur multilamella yang terdiri atas tiga lapisan yang disebut S1, S2, dan S3. Mikrofibril pada lapisan ini terle-tak sejajar tetapi menurut arah yang berbeda pada lapisan yang berbeda.

Pertumbuhan Dinding Sel

Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada jaringan meristematis. Sel-sel anak yang dihasilkan pada jaringan meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa. Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori orientasi aktif.

  • Teori Multinet

Menurut teori multinet , mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian dalam dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu dinding sel memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang ke arah sumbu longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu. Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung secara pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya pertumbuhan (gambar 9).

Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak satu terhadap yang lain. Pada gambar 9 ditunjukkan mekanisme pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b) dan bererak hingga enzim membentuk ikatan yang baru.

  • Teori Orientasi Aktif

Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa terbentuknya lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini orientasi mikrofibril pada bagian luar sel. Pada tabel 1, ditunjukkan perbedaan dinding primer dengan dinding sekunder.

Baca Juga : Sporozoa Adalah

  • Plasodesmata

Plasmodesma (desmos:mengikat,jamak: plasmodesmata) merupakan saluran penghubung antar sel tumbuhan atau dapat dikatakan sebagai media komunikasi pada sel tumbuhan. Plasmodesmata terletak di antara dua dinding sel tumbuhan dan berhubungan langsung dengan kedua RE halus masing-masing sel. Transportasi antar melalui plasmodesmata mengontrol keberlangsungan sel tanaman, dan merupakan hal penting mendasar dalam gerakan virus,ketahanan penyakit, dan penyebaran sinyal RNAi.

Meskipun plasmodesmata tampak unik untuk sel tanaman, mereka mungkin memiliki kesamaan struktural dan fungsional dengan tunneling nanotube yang baru ditemukan yang menghubungkan sel-sel hewan. Baru-baru ini, protein yang membatasi plasmodesmata telah diidentifikasi, dan protein mikrotubulus terkait ditemukan negatif mengatur pengangkutan pergerakan protein virus. Kemajuan lain telah memberikan wawasan baru ke dalam fungsi dan sifat molekul plasmodesmata dan telah menunjukkan bahwa lalu lintas protein melalui plasmodesmata telah diatur, membuka kemungkinan bahwa kontrol genetik dari fungsi plasmodesmal akan segera dipahami.

Perkembangan tanaman sangat bergantung pada komunikasi antar melalui PD. Protein endogen pertama ditemukan untuk melintasi sel-sel melalui PD adalah jagung protein homeodomain perkembangan KNOTTED1 (KN1). Segera setelah itu, floem protein ditemukan untuk meningkatkan PD SEL dan lalu lintas sel-sel. Signifikansi fungsional dari berbagai protein seluler floem masih dijelaskan.

Virus tanaman juga mengambil keuntungan dari PD untuk menyebarkan genom mereka dari sel ke sel. Protein bergerak (MPs) adalah protein virus khusus yang meningkatkan SEL dan mengizinkan transport genom virus. MPs berhubungan dengan sitoskeleton dan ER. Penemuan faktor endogen tanaman yang terlibat dalam fungsi MP berakibat lebih meningkatkan pemahaman kita tentang molekul-molekul yang sulit dipahami.

Dalam ulasan ini, kita akan membahas kemajuan terbaru dalam pemahaman kita tentang mekanisme transportasi melalui PD, bagaimana virus menggunakan mesin PD untuk lalu lintas sel-sel, dan penemuan pemain molekul menarik dalam fungsi PD. Kami juga akan membahas percobaan pilihan terbaru yang menunjukkan peran besar PD dalam perkembangan tumbuhan.

  • Struktur Plasmodesmata

Plasmodesmata terdiri dari 2 bagian, yaitu:

  1. Pori: terdiri dari lengan sitoplasma (CS) dan koneksi penghubung (SP).Materi yang melewati pori adalah materi yang ditransfer ke sel lain tanpa membutuhkan energi karena mengikuti gradien potensial (transpor pasif)
  2. Membran : terdiri dari desmotubul (D) dan tabung pusat (CR). Proses transportasi materi yang terjadi pada bagian ini adalah transpor aktif yang melibatkan kerja aktin dan myosin sebagai donor ATP.
  • Mekanisme Zat Melintasi Plasmodesmata

  • Transportasi Pasif

PD mengizinkan transportasi pasif makromolekul jika mereka tersedia secara bebas dalam sitoplasma dan jika ukuran di bawah SEL tersebut. Percobaan yang melibatkan baik pemuatan atau mikroinjeksi pemeriksaan flourecent menunjukkan bahwa benda kecil berwarna (~ 1 kDa) bisa bergerak dengan difusi (Ulasan di). Dalam beberapa kasus, SEL dapat lebih besar dari 1 kDa; misalnya protein fluorescent hijau (GFP) dapat melintasi bebas di jaringan seperti kelopak, ujung akar dan daun roset muda . Meskipun transportasi pasif melalui PD mungkin menjadi hasil dari difusi, mungkin selektif seperti halnya dengan gap junction hewan .

Baca Juga : Urin Adalah

  • Transpor aktif

Pergerakan MPs virus dan protein endogen seperti KN1 mungkin terjadi melalui mekanisme yang ditargetkan (Ulasan di [27]). Hipotesis mekanisme aktif, gerakan yang ditargetkan melalui PD masih dalam penyelidikan. Termasuk mekanisme PD-reseptor-mekanisme dimediasi dimana protein non-sel-otonom (setiap protein yang melintasi sel-sel melalui PD) memiliki sinyal target PD , dan mekanisme klasik exo- dan endo-cytosis [27] . Kami mengusulkan hipotesis baru untuk transportasi melalui PD dengan analogi modus baru transportasi sel ke sel yang baru-baru ini ditemukan pada hewan (yang akan dibahas kemudian dalam bagian ini). Hipotesis mekanisme ini berbeda, tapi mungkin tidak saling terpisah.

  • Exo-endositosis

Baluska et al. menggunakan pelabelan berwarna fluorescent untuk menunjukkan bahwa daur cairan endositosis terjadi di PD dari apeks akar jagung. Kompartemen Tubulo-vesikular menonjol ke darah dalam dari membran plasma di daerah biji yang diperkaya aktin dan meosin pada maisng-masing PD. Pembentukan kompartemen ini diblokir oleh latrunculin B, menunjukkan mekanisme bergantung-aktin, sedangkan gangguan mikrotubulus tidak berpengaruh.

Kehadiran vesikel endocytic di PD menunjukkan bahwa PD berperan dalam lalu lintas endo-membran atau internalilasi vesikel, mungkin di lokasi pemberhentian vesikel, dan fusi membran. Dinding sel (ECM) jauh lebih tipis di dearah dimana PD terkumpul, yang mungkin karena kebetulan menjadi daerah yang baik untuk exo- dan endositosis. Jika ditambah dengan eksositosis, mekanisme tersebut bisa mengakibatkan translokasi protein antara sel-sel tanaman, mirip dengan mekanisme yang diusulkan untuk transportasi ENGRAILED homeodomain antara sel hewan.

Baca Juga : Adiwiyata Adalah

  • Tunneling nanotube

Penemuan jenis baru dari saluran antar sel hewan, yang disebut ‘tunneling nanotube’ (TNT), dapat memberikan bukti pertama bahwa mode fungsional serupa komunikasi antar ada di tanaman dan hewan. Independen dari endo klasik dan eksositosis, TNTs mengizinkan lalulintas vesikel endomembran antara sel-sel, seperti yang ditunjukkan oleh adanya synaptophysin, penanda untuk endosomes awal dan sinaptik seperti mikrovesicles endosome diturunkan di TNTs. TNTs menyerupai PD dalam beberapa aspek mekanistik. Misalnya, TNTs sensitif terhadap latrunculin B, dan karena itu dimungkinkan menggunakan mekanisme transportasi F-dependent-aktin, dan transportasi virus melalui PD juga sensitif terhadap inhibitor ini.

Paralel lain adalah bahwa sitoskeleton mikrotubulus tampaknya tidak menjadi penting untuk transportasi TNT atau PD. Namun, perbedaan utama adalah bahwa TNTs bersifat sementara dan variabel dalam lokasi, sedangkan di sel tanaman PD dianggap stabil. Salah satu kemungkinan adalah bahwa PD bisa memberikan tempat untuk pembentukan nano-tube antara sel-sel tumbuhan. Penemuan TNTs ini menarik karena menunjukkan hipotesis baru dan hipotesis dapat diuji mengenai lalu lintas makromolekul yang melibatkan vesikel melalui PD.

Meskipun TNTs secara struktural berbeda dari PD ditemukan pada tumbuhan yang lebih tinggi, TNTs lebih mirip dengan struktur yang PD dari Chara corallina, ganggang characean dianggap sebagai spesies transisi antara ganggang dan tanaman yang lebih tinggi [33] (Gambar 1). PD pada Chara setelah sitokinesis dan, seperti TNTs, kurang memiliki desmotubule ER. Sebuah ide menarik adalah bahwa PD primitif di Chara adalah prekursor dari PD tanaman yang lebih tinggi dan juga berbagi beberapa kesamaan fungsionaldengan TNTs. Baru-baru ini diidentifikasi protein PD melokalisir protein mendukung hipotesis dari lalu lintas vesikel PD melalui exo-endositosis atau melalui TNTs.

Faktor transkripsi tanaman dapat bergerak melalui plasmodes-mata oleh salah satu mekanisme di atas, dan ada bukti untuk kedua transportasi non-selektif pasif [37] dan transportasi selektif [10,38 **]. Gagasan bahwa gerakan faktor transkripsi melalui PD terjadi oleh mekanisme reseptor-mediated adalah menarik, karena jenis mekanisme transportasi selektif diamati di pori nuklir. Namun, tidak ada PD menargetkan sinyal faktor transkripsi atau reseptor PD untuk faktor transkripsi telah definitif diidentifikasi. Ada kemungkinan bahwa perdagangan beberapa faktor transkripsi tanaman dapat terjadi setelah pengemasan di Golgi melalui exo-dan endositosis klasik, atau melalui gerakan mikrovesicles sepanjang TNT-seperti struktur di PD.

Baca Juga :  Penyerbukan Bunga

  • Gerakan Virus melalui Plasmodesmata

Meskipun mikrotubulus pernah dianggap penting bagi lalulintas MP virus, data baru mepermasalahkan hipotesis ini. Dengan menggunakan DNA shuffling, Gillespie et al. menemukan bahwa mutan MP TMV (MPR3) dengan afinitas terbatas mikrotubulus benar-benar menunjukkan peningkatan lalulintasnya , dan mereka menunjukkan bahwa mutan ini peran mikrotubulus dalam degradasi MP, tidak hanya menargetkan PD. Temuan konsisten digambarkan oleh Kragler et al., Yang menggunakan layar dua-hybrid sitoplasma untuk mengidentifikasi MPB2C, protein mikrotubulus terkait yang berinteraksi dengan TMV MP. Studi elegan rekan lokal MPB2C, mikrotubulus dan MPs in vivo, dan tes fungsional menunjukkan bahwa co-ekspresi MPB2C sebenarnya menghambat sel-sel untuk gerakan TMV MP, sekali lagi menunjukkan hubungan negatif antara lokalisasi MP untuk mikrotubulus dan gerakan dari sel ke sel. Selanjutnya, partikel utuh replikasi TMV virus melintasi sel-sel tanpa keterlibatan mikrotubulus.

Komponen molekul dari plasmodesmata

Komponen molekul PD dan jalur perdagangan yang terkait sampai saat ini, telah sulit dipahami. Sangat mungkin bahwa sitoskeleton aktin memainkan peran yang berbeda, termasuk mengatur SEL, lalulintas muatan dari dan ke PD, dan daur ulang muatan. Centrin, protein sitoskeleton terikat kalsium, dan calreticulin, sebuah protein mengisolir kalsium, juga melokalisasi ke PD dan mungkin memodulasi fungsi mereka dalam menanggapi kalsium sinyal. Memang, sinyal kalsium cepat dan secara sementara mengatur permeabilitas PD, meskipun mekanisme yang mereka gunakan untuk mempengaruhi ukuran pori plasmodesmal belum ditemukan. Sebuah mekanisme potensial berasal dari penelitian terhadap elemen saringan, sel-sel konduktif dari floem, yang reversibel terpasang oleh protein kontraktil kalsium-sensitif yang bertindak sebagai ‘stopcocks seluler’.

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Dinding Sel – Pengertian, Ciri, Komponen, Fungsi Dan Pembentukan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia.